Tadi pagi saya meyaksikan seorang anak kecil bertubuh mungil,kisaran kelas 1 atau kelas 2 SD. Memakai tas ransel yang tingginya hampir sebesar tubuhnya.Tak sempat saya memfotonya,karena terburu-buru berangkat bekerja.
Yang menjadi permasalahan bagi saya mengapa pendidikan memerlukan sebegitu banyak buku untuk dibawa,untuk seorang anak kecil yang bobot buku disertai aneka macam alat tulisnya seimbang dengan berat badan sang anak itu sendiri.
Demi masa depan yang katanya indah gemilang.Tapi pada ujung pangkalnya tetap saja ilmu yang diterapkan sedikit.Ketika masuk dunia pekerjaan semua dimulai dari 0 lagi,ketika kebanggaan telah lulus dari perkuliahan pupus ketika menyaksikan realita yang tersaji di depan mata. Konyol? Idealis itupun semakin terkikis ketika dihadapkan dengan realita yang ada.
Semoga wajah pendidikan berubah menjadi lebih baik,bukan kurikulum yang semakin padat ilmu tapi miskin moralitas.Tidak aplikatif,hanya jago berteori tanpa praktek. Toh pada kenyataannya hanya sedikit ilmu yang dapat digunakan ketika seseorang beranjak dewasa.
Yang menjadi permasalahan bagi saya mengapa pendidikan memerlukan sebegitu banyak buku untuk dibawa,untuk seorang anak kecil yang bobot buku disertai aneka macam alat tulisnya seimbang dengan berat badan sang anak itu sendiri.
Demi masa depan yang katanya indah gemilang.Tapi pada ujung pangkalnya tetap saja ilmu yang diterapkan sedikit.Ketika masuk dunia pekerjaan semua dimulai dari 0 lagi,ketika kebanggaan telah lulus dari perkuliahan pupus ketika menyaksikan realita yang tersaji di depan mata. Konyol? Idealis itupun semakin terkikis ketika dihadapkan dengan realita yang ada.
Semoga wajah pendidikan berubah menjadi lebih baik,bukan kurikulum yang semakin padat ilmu tapi miskin moralitas.Tidak aplikatif,hanya jago berteori tanpa praktek. Toh pada kenyataannya hanya sedikit ilmu yang dapat digunakan ketika seseorang beranjak dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar