Semua orang percaya dengan adanya lokasi yang mendukung,ketika anda berdagang pasti akan laku,pada kenyataannya tidaklah demikian. Semua membutuhkan proses untuk bertumbuh dan berkembang.
Saya beri kesaksian saya pribadi.Pada awal berdagang ada 2 kemungkinan yaitu:
- Dagangan anda akan langsung ramai karena yang datang adalah kerabat,kenalan,teman,sanak saudara atau relasi bisnis. Mereka akan datang untuk menghargai anda. Walaupun lokasinya jauh dari rumah, mereka akan datang berkunjung HANYA 1X.
- Sepi pengunjung. Penyebabnya anda belum memiliki relasi,atau baru memulai dari nol. Pangsa anda dimulai dari tetangga sekitar lingkungan anda. Mulai dari mereka yang sekedar mencoba karena rasa penasaran,atau untuk mengenal lebih dekat tetangga baru mereka.
Kembali ke masalah lokasi. Lokasi menentukan segmentasi anda. Walau lokasi sekarang bisa "diakali" melalui delivery service,promosi gratis menggunakan media internet,tapi harap diingat itu berlaku untuk segmen anak muda,tidak berlaku untuk orang tua. Banyak orang tua yang gaptek,maupun tidak terlalu perduli dengan internet.
Pada akhir semua itu,hanya satu hal yang menjadi penentu dalam berdagang makanan yaitu citarasa. Seperti masyarakat Sunda yang menyukai aneka macam sayuran apabila berdagang di Surabaya kemungkinan besar akan gagal karena di Surabaya masyarakatnya mencintai daging dan pembenci sayuran. Sebaliknya pula bila warga Surabaya berdagang ke Jawa Tengah akan babak belur karena masakan Jawa Timur yang memiliki citarasa masakan asin dihadapkan dengan citarasa Jawa Tengah yang didominasi rasa manis.
Setiap segmen memiliki pasarnya masing-masing,tinggal anda memilih yang mana? Setiap kelas memiliki tantangannya sendiri. Saya pribadi merasa perputaran uang paling sehat adalah pedagang kaki lima. Dengan harga yang relatif sama dengan depot,mereka lebih efisien dalam segala aspek,seperti air,listrik,PBB,dan aneka macam iuran lainnya. Kekurangannya hanya satu yaitu tingkat higienis. Percayakah anda apabila omset kaki lima mampu mengalahkan restoran? Permasalahannya ada di harga diri. Jika anda sendiri ditempatkan dalam kasus ini,apa yang bakal anda lakukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar