Sebuah kata maaf tidak akan pernah cukup untuk mengungkapkan sebuah rasa penyesalan. Yang tersisa hanyalah emosi negatif,kemarahan, kuharap bukan sebuah dendam. Hanya karena kurang adanya keberanian.
Hidup adalah pembelajaran. Dikala suka maupun duka. Banyak yang terjadi. Disaat suka manusia bisa tertawa lepas, sedangkan ketika sedih manusia bisa terlarut dalam isak tangis. Itu hanyalah sebuah siklus kehidupan yang tidak mungkin terlepas.
Inilah kehebatan sebuah kehidupan. Entah mengapa tulisan ini melenceng dari tujuan awal. Terkadang mengungkapkan kenyataan lebih pahit daripada tidak mengetahuinya. Pahit itu pasti, saya pun memilih untuk berbohong daripada mengungkapkan kebenaran yang pada kenyataannya amat sangat pahit.
Inilah sebuah pengalaman, menjadikan seseorang menjadi lebih bijaksana, setiap manusia memiliki sisi lemahnya. jikalau uang membutakan persahabatan. mungkin itu benar. karena hati manusia siapa yang tahu. bahkan orang itu sendiri belum tentu tahu keadaan hatinya sendiri.
Hidup ini seperti hamparan debu, begitu banyak debu hilang tertiup angin, semoga luka hati ini akan tersembuhkan seiring berjalannya waktu.
Kehidupan ini terasa begitu lucu, meminta maaf berkali-kalipun tidaklah cukup. Seperti sebuah gelas yang retak, dapat disatukan kembali tetapi bentuknya tidak akan kembali seperti semula.
Membangun sebuah relasi butuh waktu bertahun-tahun tetapi untuk menghancurkannya cukup menciptakan sebuah kesalahan.
Pantaskah untuk dicaci maki? Jika itu bisa menyenangkan pelakunya maka lakukanlah. Pada akhirnya yang tersisa adalah luka di kedua belah pihak. Luka yang membekas.
Berharap persahabatan ini akan terus berlangsung, apakah mungkin? saya rasa tidak.. mungkin dikemudian hari, ketika berpapasan kita hanya menjadi seorang teman biasa. Seorang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Hidup adalah pembelajaran. Dikala suka maupun duka. Banyak yang terjadi. Disaat suka manusia bisa tertawa lepas, sedangkan ketika sedih manusia bisa terlarut dalam isak tangis. Itu hanyalah sebuah siklus kehidupan yang tidak mungkin terlepas.
Inilah kehebatan sebuah kehidupan. Entah mengapa tulisan ini melenceng dari tujuan awal. Terkadang mengungkapkan kenyataan lebih pahit daripada tidak mengetahuinya. Pahit itu pasti, saya pun memilih untuk berbohong daripada mengungkapkan kebenaran yang pada kenyataannya amat sangat pahit.
Inilah sebuah pengalaman, menjadikan seseorang menjadi lebih bijaksana, setiap manusia memiliki sisi lemahnya. jikalau uang membutakan persahabatan. mungkin itu benar. karena hati manusia siapa yang tahu. bahkan orang itu sendiri belum tentu tahu keadaan hatinya sendiri.
Hidup ini seperti hamparan debu, begitu banyak debu hilang tertiup angin, semoga luka hati ini akan tersembuhkan seiring berjalannya waktu.
Kehidupan ini terasa begitu lucu, meminta maaf berkali-kalipun tidaklah cukup. Seperti sebuah gelas yang retak, dapat disatukan kembali tetapi bentuknya tidak akan kembali seperti semula.
Membangun sebuah relasi butuh waktu bertahun-tahun tetapi untuk menghancurkannya cukup menciptakan sebuah kesalahan.
Pantaskah untuk dicaci maki? Jika itu bisa menyenangkan pelakunya maka lakukanlah. Pada akhirnya yang tersisa adalah luka di kedua belah pihak. Luka yang membekas.
Berharap persahabatan ini akan terus berlangsung, apakah mungkin? saya rasa tidak.. mungkin dikemudian hari, ketika berpapasan kita hanya menjadi seorang teman biasa. Seorang yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar