Eksis di dunia nyata maupun maya membutuhkan pengorbanan yang besar. Terkadang saya tak habis mengerti orang yang ingin eksis tapi minim prestasi. Bukankah dengan prestasi maka eksistensi akan nampak?
Ada segerombolan anak muda,ingin tampil di restoran mahal,demi mengambil beberapa gambar,memakan waktu beberapa jam tapi hanya memesan satu gelas minuman. Memalukan menurut saya,Butuh ketebalan muka yang diluar kewajaran demi eksistensi. Normalkah? Ingin eksis tapi tidak mengetahui kapasitasnya. Hanya ingin dipuja dengan kalimat "bagus ya,keren ya,asyik ya tempatnya" dan lain sebagainya.
Tidak peduli dengan cemoohan,gunjingan orang,yang penting eksis. Sebuah ironi. Itu hanyalah sekelumit pergaulan anak muda yang saya temui. Haus akan pengakuan. Akankah hal itu abadi? Tentu tidak,paling lama 1 minggu orang sudah melupakannya. Dunia superficial.
Media massa pun turut andil dalam "mengompori" hal semacam ini. Prestasi jarang di blow up media massa,sedangkan berita murahan minim prestasi dan pengetahuan memiliki porsi besar dalam penayangannya.
Apakah anda termasuk kategori cerita di atas? Minim prestasi,gila eksistensi.
Ada segerombolan anak muda,ingin tampil di restoran mahal,demi mengambil beberapa gambar,memakan waktu beberapa jam tapi hanya memesan satu gelas minuman. Memalukan menurut saya,Butuh ketebalan muka yang diluar kewajaran demi eksistensi. Normalkah? Ingin eksis tapi tidak mengetahui kapasitasnya. Hanya ingin dipuja dengan kalimat "bagus ya,keren ya,asyik ya tempatnya" dan lain sebagainya.
Tidak peduli dengan cemoohan,gunjingan orang,yang penting eksis. Sebuah ironi. Itu hanyalah sekelumit pergaulan anak muda yang saya temui. Haus akan pengakuan. Akankah hal itu abadi? Tentu tidak,paling lama 1 minggu orang sudah melupakannya. Dunia superficial.
Media massa pun turut andil dalam "mengompori" hal semacam ini. Prestasi jarang di blow up media massa,sedangkan berita murahan minim prestasi dan pengetahuan memiliki porsi besar dalam penayangannya.
Apakah anda termasuk kategori cerita di atas? Minim prestasi,gila eksistensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar