Lucu juga ketika menyaksikan seorang pria paruh baya di sebuah restoran steak,ketika makanan datang ia tidak segera menyantapnya melainkan berfoto dengan makanannya tersebut.
Pergeseran budaya tampaknya menjalar ke seluruh lapisan masyarakat baik yang muda maupun yang tua tanpa terkecuali. Semuanya tampak ingin eksis,baik dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat,tanpa terkecuali.
Apakah hal tersebut salah? Toh mereka membayar untuk makanan tersebut,tidak juga merugikan orang lain,mengganggu orang lain pun tidak. Atau malah saya yang salah karena KEPO?
Pun sama dengan saya sendiri,terkadang foto untuk saya dokumentasikan atau saya tampilkan di blog ini,istilahnya jadi bahan tulisan pribadi. Kalau bisa malah menjadi referensi bagi orang lain, bermanfaat bukan?
Tiap orang memiliki tujuannya masing-masing. O\Pada akhirnya saya hanya menjadi penonton dan saksi akan kejadian-kejadian seperti itu. Siapa tahu orang tersebut memfoto makanannya karena ia kesepian. Foto tersebut ditunjukkan kepada anak atau keluarga maupun rekan yang berada di luar kota atau luar negeri Menunjukkan bahwa ia sedang menyatap hidangan yang lezat. Berharap ada yang memberi tanggapan akan foto yang ia abadikan dalam bingkai kamera.
Di penghujung tulisan ini semua adalah asumsi,tanpa statistik,tanpa resolusi,hanya perasaan empati. Berharap tulisan ini memiliki makna. Minimal bagi sang penulis sendiri.
Pergeseran budaya tampaknya menjalar ke seluruh lapisan masyarakat baik yang muda maupun yang tua tanpa terkecuali. Semuanya tampak ingin eksis,baik dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat,tanpa terkecuali.
Apakah hal tersebut salah? Toh mereka membayar untuk makanan tersebut,tidak juga merugikan orang lain,mengganggu orang lain pun tidak. Atau malah saya yang salah karena KEPO?
Pun sama dengan saya sendiri,terkadang foto untuk saya dokumentasikan atau saya tampilkan di blog ini,istilahnya jadi bahan tulisan pribadi. Kalau bisa malah menjadi referensi bagi orang lain, bermanfaat bukan?
Tiap orang memiliki tujuannya masing-masing. O\Pada akhirnya saya hanya menjadi penonton dan saksi akan kejadian-kejadian seperti itu. Siapa tahu orang tersebut memfoto makanannya karena ia kesepian. Foto tersebut ditunjukkan kepada anak atau keluarga maupun rekan yang berada di luar kota atau luar negeri Menunjukkan bahwa ia sedang menyatap hidangan yang lezat. Berharap ada yang memberi tanggapan akan foto yang ia abadikan dalam bingkai kamera.
Di penghujung tulisan ini semua adalah asumsi,tanpa statistik,tanpa resolusi,hanya perasaan empati. Berharap tulisan ini memiliki makna. Minimal bagi sang penulis sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar