Pernahkah kamu mempertanyakan eksistensi kehidupan kalian? Ataukah sekedar menjalani hidup hari demi hari seperti yang saya alami sekarang, hanya bekerja dari pagi hingga malam tanpa memiliki makna yang mendalam,sekedar mencari uang untuk bertahan hidup. Bayar listrik,PDAM , cicilan rumah maupun keliling dunia.
Ternyata saya merasa semua itu semu , hal yang perlu saya pelajari adalah belajar bersyukur terhadap semua yang saya miliki. Ada tujuan lebih besar dari sekedar mencari uang,memberi impact kepada lingkungan bangsa maupun negara,belajar membuka wawasan lebih
Tidak mudah, apalagi etnis saya yang menuntut untuk mengumpulkan uang dalam skala masif,ada sesuatu yang selalu mengusik hati,tapi hingga kini tidak bisa saya diamkan,entah itu rasa kuatir yang berlebihan,ketakutan akan masa depan yang hingga kini masih kabur.
Sama juga dengan mencari rasa damai. Rasa damai itu tidak dicari keluar melainkan kedalam nurani itu. Seperti pertanyaan apa yang sudah kamu lakukan hari ini? Sudah puaskah kamu dengan kinerja hari ini? Sudahkah kamu membuka wawasan lebih? Tidak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna.
Saya sendiri sering melarikan diri dari realita dengan cara baca komik , nonton film hingga tidur seharian,tidak mau menghadapi realita,padahal waktu terus berjalan. ternyata menulis membuat saya merefleksikan diri,menulis membuat saya lebih mengerti diri, sebagai sarana berdamai dengan diri sendiri.
Rasa tertuduh membuat seseorang menjadi lumpuh,berdamai dengan diri itu diperlukan. Jangan terlalu banyak berpikir, jalani sebaik mungkin, dan liatlah hasilnya. Tidak instan,tapi pasti akan ada jalan yang terbuka.
Takut itu wajar,karena manusia itu takut akan sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Yang terpenting adalah mengendalikan diri sendiri. Tidak perlu cemas berlebihan,sukses dan kegagalan itu hanya setipis kertas. buatlah damai dirimu. Sayangilah jiwamu,sayangilah tubuhmu. Maka Tuhan pun akan tersenyum kepadamu.
Ternyata saya merasa semua itu semu , hal yang perlu saya pelajari adalah belajar bersyukur terhadap semua yang saya miliki. Ada tujuan lebih besar dari sekedar mencari uang,memberi impact kepada lingkungan bangsa maupun negara,belajar membuka wawasan lebih
Tidak mudah, apalagi etnis saya yang menuntut untuk mengumpulkan uang dalam skala masif,ada sesuatu yang selalu mengusik hati,tapi hingga kini tidak bisa saya diamkan,entah itu rasa kuatir yang berlebihan,ketakutan akan masa depan yang hingga kini masih kabur.
Sama juga dengan mencari rasa damai. Rasa damai itu tidak dicari keluar melainkan kedalam nurani itu. Seperti pertanyaan apa yang sudah kamu lakukan hari ini? Sudah puaskah kamu dengan kinerja hari ini? Sudahkah kamu membuka wawasan lebih? Tidak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak berguna.
Saya sendiri sering melarikan diri dari realita dengan cara baca komik , nonton film hingga tidur seharian,tidak mau menghadapi realita,padahal waktu terus berjalan. ternyata menulis membuat saya merefleksikan diri,menulis membuat saya lebih mengerti diri, sebagai sarana berdamai dengan diri sendiri.
Rasa tertuduh membuat seseorang menjadi lumpuh,berdamai dengan diri itu diperlukan. Jangan terlalu banyak berpikir, jalani sebaik mungkin, dan liatlah hasilnya. Tidak instan,tapi pasti akan ada jalan yang terbuka.
Takut itu wajar,karena manusia itu takut akan sesuatu yang tidak bisa dikendalikan. Yang terpenting adalah mengendalikan diri sendiri. Tidak perlu cemas berlebihan,sukses dan kegagalan itu hanya setipis kertas. buatlah damai dirimu. Sayangilah jiwamu,sayangilah tubuhmu. Maka Tuhan pun akan tersenyum kepadamu.