Sudah satu minggu ini saya sedang kerajinan main game Brave Frontier di Android. Ternyata kehidupan saya tetap tidak bisa dilepaskan dari game. Dengan bermain game rasanya menjadi perkasa,melepaskan diri dari realitas kehidupan yang terkadang membuat penat pikiran.Apakah salah? Tidak,selama dalam kadar yang normal.
Game jaman sekarang semakin mengajak seorang orang untuk berkompetisi,karena mengakses langsung dari internet. Selain itu untuk menikmati sebuah game terkadang harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Tidak jarang ada orang rela mengeluarkan uang hingga puluhan juta hanya untuk sebuah kepuasan dalam bermain game. Selama mampu tidak ada yang bisa melarangnya bukan? Toh itu uang milik mereka sendiri.
Membandingkan game dengan jaman dahulu macam Nintendo,Super Nitendo,Sega, PlayStation,interaksi yang ditimbulkan semakin berbeda. Dahulu hanya 2 hingga maksimal 4 orang yang dapat bermain bersama. Sekarang? Interaksi dengan ratusan hingga ribuan orang hanya ketika kita terkoneksi dengan internet.
Dengan menyaksikan hal tersebut secara visual saya menjadi semakin tertantang ketika bermain,apalagi game online tidak memiliki kata tamat. Tidak seperti game console pada umumnya. Game ini tidak berujung. Tapi menonjolkan benda yang harus dicari dalam waktu yang cukup lama. Harus rajin-rajin bermain.
Layaknya kehidupan nyata,harus rutin,rajin,giat untuk mendapatkan sesuatu. Perbedaannya hanya dunianya. Dunia realitas tidak seperti game,yang penuh warna,fantasi,penuh imajinasi. Dunia nyata itu lebih keras. Maka dari itu game terkadang lebih menyenangkan,apabila kita gagal,cukup tekan continue. Sedangkan di dunia nyata kegagalan tidak dapat ditolerir.
Banyak orang menjadi gamer profesional,mereka berlatih selama 8 jam per hari. Seperti orang kerja kantoran. walau di Indonesia hal tersebut kurang dihargai. Saya sendiri kurang setuju akan hal tersebut. Anggaplah jika game itu sudah tidak laku di pasaran,kemampuan apakah yang mereka miliki selain bermain secara tim,komunikasi dan kelincahan tangan dalam mengklik mouse dan keyboard? Ini hanyalah pikiran konservatif saya.Toh saya juga tidak tahu berapa yang mereka hasilkan dalam bermain game. Sekedar info,game macam DOTA,memiliki kompetisi internasional,yang berhadiah puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sama seperti kehidupan nyata bukan? Ada pemenang ada pecundang.
Game jaman sekarang semakin mengajak seorang orang untuk berkompetisi,karena mengakses langsung dari internet. Selain itu untuk menikmati sebuah game terkadang harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Tidak jarang ada orang rela mengeluarkan uang hingga puluhan juta hanya untuk sebuah kepuasan dalam bermain game. Selama mampu tidak ada yang bisa melarangnya bukan? Toh itu uang milik mereka sendiri.
Membandingkan game dengan jaman dahulu macam Nintendo,Super Nitendo,Sega, PlayStation,interaksi yang ditimbulkan semakin berbeda. Dahulu hanya 2 hingga maksimal 4 orang yang dapat bermain bersama. Sekarang? Interaksi dengan ratusan hingga ribuan orang hanya ketika kita terkoneksi dengan internet.
Dengan menyaksikan hal tersebut secara visual saya menjadi semakin tertantang ketika bermain,apalagi game online tidak memiliki kata tamat. Tidak seperti game console pada umumnya. Game ini tidak berujung. Tapi menonjolkan benda yang harus dicari dalam waktu yang cukup lama. Harus rajin-rajin bermain.
Layaknya kehidupan nyata,harus rutin,rajin,giat untuk mendapatkan sesuatu. Perbedaannya hanya dunianya. Dunia realitas tidak seperti game,yang penuh warna,fantasi,penuh imajinasi. Dunia nyata itu lebih keras. Maka dari itu game terkadang lebih menyenangkan,apabila kita gagal,cukup tekan continue. Sedangkan di dunia nyata kegagalan tidak dapat ditolerir.
Banyak orang menjadi gamer profesional,mereka berlatih selama 8 jam per hari. Seperti orang kerja kantoran. walau di Indonesia hal tersebut kurang dihargai. Saya sendiri kurang setuju akan hal tersebut. Anggaplah jika game itu sudah tidak laku di pasaran,kemampuan apakah yang mereka miliki selain bermain secara tim,komunikasi dan kelincahan tangan dalam mengklik mouse dan keyboard? Ini hanyalah pikiran konservatif saya.Toh saya juga tidak tahu berapa yang mereka hasilkan dalam bermain game. Sekedar info,game macam DOTA,memiliki kompetisi internasional,yang berhadiah puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sama seperti kehidupan nyata bukan? Ada pemenang ada pecundang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar