31 Mei bertepatan dengan Ulang tahun kota Surabaya ke 722,di Grand City Surabaya diadakan Festival Jajanan Bango yang dipersembahkan kecap Bango.
Acara ini diadakan untuk melestarikan kuliner nusantara. Saya tidak mau ketinggalan untuk merasakan keramaiannya.
Di depan pintu masuk sudah mengantri puluhan orang. Di dalam saya diberi kipas,saya pikir untuk apa ternyata di dalamnya panas banget karena berjubel orang untuk datang kemari. Di depan pintu kita disuguhi sejarah kecap bango dan aneka makanan yang bisa kita foto. Karena antrian yang panjang saya memutuskan untuk melompati stan ini.
Saya mencoba memotret dari atas, sayang gambarnya terpantul kembal,jadi kurang jelas,tetapi menyenangkan menyaksikan sebuah keramaian akan minat masyarakat terhadap masakan nusantara.
Acara ini diadakan untuk melestarikan kuliner nusantara. Saya tidak mau ketinggalan untuk merasakan keramaiannya.
Di depan pintu masuk sudah mengantri puluhan orang. Di dalam saya diberi kipas,saya pikir untuk apa ternyata di dalamnya panas banget karena berjubel orang untuk datang kemari. Di depan pintu kita disuguhi sejarah kecap bango dan aneka makanan yang bisa kita foto. Karena antrian yang panjang saya memutuskan untuk melompati stan ini.
Saya merasa kurang nyaman karena tingginya animo pengunjung yang tidak diimbangi ruangan yang memadai.
Beraneka macam makanan tersedia di sini. Saya ingin mencoba Mie Koclok Mas Edi Cirebon. Tapi mengingat lokasi yang berjubel dan sukarnya mendapatkan tempat duduk mengurungkan niat saya untuk bersantap di tempat ini. Akhirnya saya hanya berjalan-jalan disekitar lokasi melihat aneka menu yang menggugah selera. Sayangnya acara ini hanya 1 hari. Jika tidak,saya bakal mengunjungi lokasi ini kembali keesokan harinya pada jam makan siang.
Mie Koclok Mas Edi Cirebon |
Puang Oca & Sate Klatak Mas Adi Yogyakarta |
Gado-gado Arjuna |
Ada pemandangan menarik yang saya dapatkan. Adanya cobek ukuran besar,saya iseng-iseng saya memotretnya. Bisa buat berapa porsi ya?
Secara keseluruhan saya bisa berkata bahwa acara ini sukses besar jika dilihat animo masyarakat. Dengan harga per menu rata-rata 20.000 rupiah,saya rasa tidak terlalu membebani isi dompet. Apalagi hampir semua menu ada di tempat ini.
Satu hal yang membuat kurang nyaman yaitu ruangannya kurang luas,mengingat ini hanyalah acara 1 hari. Walaupun alurnya cukup lancar karena dibuat searah,tetapi yang namanya manusia,masih saja suka melawan arah,membuat arus berjalannya kurang nyaman. Di dalam juga ada minuman gratis yang disediakan oleh Unilever, mungkin sekaligus promosi Pure it ?
Untuk lebih jelas mengenai festival ini silahkan kunjungi http://www.bango.co.id/festival-jajanan-bango/2015