Sabtu, 30 Juli 2011

Ketamakan

     Saya hidup di masa kecil yang berkekurangan.Ketika kecil berpikir "Enak kalau punya uang.Bagaimana  rasanya punya uang?" Dikala itu hidup saya selalu bermasalah dengan  uang.
     Ketika usia menginjak 25 tahun.Memegang uang puluhan juta,tetap saja seperti masa lampau,selalu merasa berkurangan.Belum punya rumah,mobil,bagaimana mau dapat pacar,kalau belum punya itu semua? Makin besar pendapatan semakin besar pengeluaran.Tak pernah puas,selalu berpikir bagaimana meningkatkan pendapatan.
     Saya menatap bos saya.Memegang uang miliaran,tapi masih saja bingung seperti orang yang tidak punya uang sama sekali.Tidak bisa nikmati hidup.Tiap hari selalu bingung.Toko sepi seperti orang yang tidak bisa makan untuk esok hari.Liburan tidak tenang,selalu bertanya bagaimana kabar toko,sepi atau ramai,masih normal andai telepon 1 hari sekali. Tapi ini 1 hari telpon sampai 20 kali.
     Maka sampailah saya pada sebuah kesimpulan.
"Saya tidak akan pernah puas jika cara perpikir saya seperti ini !" Akhirnya saya dapat jawaban klasik yang tiap orang sudah sering ucapkan setiap harinya.Bersyukur.
     Apa sih susahnya bersyukur ? Buat saya susah sekali.Walau tiap hari dapat bangun tidur dan bernafas saja saya tidak bersyukur kepada sang Pencipta.Saya belajar  mensyukuri apapun yang ada walaupun itu sederhana,itu membuat saya merasa bukan orang yang paling malang di dunia. Cobalah,bersyukur,toh tidak akan membuat kamu bertambah miskin.Cobalah untuk bersedekah,maka anda adalah mahluk paling kaya di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar