Jumat, 31 Juli 2015

DIJUAL ! KAVLING GRAHA FAMILY BLOK O Surabaya

Kavling Graha Family yang dekat dengan Club House Rocca.

*uk 24 x 24 = 576m2 hadap Selatan Harga/m2 18 jt nego

*uk 19x29 =551 hadap Utara harga/m2 18 jt nego

*uk 15x30 = 450 hadap Utara harga /m2 18 jt nego

*uk 15x32 = 480 hadap selatan harga /m2 19 jt nego

*uk 22x28 = 616 hadap Selatan harga /m2 18 jt nego

Silahkan Hub Chris di 082131037011

Kamis, 30 Juli 2015

Lawakan Abad Ini



     Baru kali ini saya ke ATM yang terletak di Alfamidi di Kupang Jaya Surabaya mendapat tulisan seperti " Jangan lupa berbelanja di Alfamidi". Saya yang sedang bad mood pengen ngelempar itu karton. Setelah kepanasan seharian dan lupa tidak membawa uang cash di dompet mendapat sambutan tulisan sampah seperti demikian pula. Saya rasa tidak etis untuk membuat tulisan seperti demikian.
     Kalau tidak berberbelanja berarti tidak usah ambil uang di alfamidi? Atau karyawannya sudah capai mengucapkan selamat datang di alfamidi tapi ternyata pengunjungnya hanya datang untuk mengambil uang di atm kemudian ngeloyor pergi?
     Kalau begitu buat apa ada atm di minimarket? Apakah minimarket tidak memperoleh profit dari menyediakan ruang untuk mesin atm? Atau hasil yang diharapkan tidak sebanding dengan realita yang terjadi di lapangan?
     Maksud atm yang diletakan di dalam minimarket bermaksud agar orang semakin konsumtif karena jika kekurangan dana tinggal ambil saja di dalam mesin atm. cuma selangkah,tidak pake ribet.
      Terima kasih Alfamidi buat pengingatnya.

Minggu, 19 Juli 2015

KATANYA Itu Kata Siapa?

Kata si A kejadiannya seperti itu
kata si B kejadiannya seperti ini.
"Lah terus kamu selama kejadian ada dimana?" Tanya saya ke si C
"Saya sih ga tau,cuma katanya sih kejadiannya seperti itu" Ujar si C

     Sering bertemu dengan kejadian seperti itu? Selama hal tersebut hanya KATANYA itu tidak bermakna apapun. Toh terkadang katanya A itu bersumber dari katanya B. dan seterusnya. jadi selama kata kata itu tidak keluar dari mulut orangnya sendiri,maka tidak bisa dianggap valid. bahkan terkadang kalimat tersebut menjerumuskan.atau menyesatkan.bisa menyebabkan salah paham.
     Itulah kenyataan yang terjadi ,apalagi adanya infotaiment,:menurut orang yang terpercaya bla... bla...bla...Penuturan dari teman dekat bla... bla...bla... Toh orang yang menyebutkannya tidak ditampilkan. Yang katanya dirahasiakan sebagai sumber informasi. Takut menjadi penyebab tukang campur urusan rumah tangga orang.
     Nah lo terus ada kepentingan buat masyarakat umum tidak? Jika tidak ada urusan dengan masyarakat umum ngapain juga dibahas. Sebaiknya diam saja, toh mencampuri urusan orang lain apa gunanya? Tidak ada gunanya ! Buang waktu,buang tenaga.
     Tolol sekali orang yang ngurusin urusan orang lain,mending ngaca urusan diri sendiri udah benar semua belum?
      Tulisan di atas adalah "kata" saya,kata-kata yang bisa dipertanggungjawabkan. daripada ngurusin "kata" orang yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. Setuju?

Jumat, 17 Juli 2015

Komplain...Komplain...Komplain...

     Seorang kawan menggerutu mengenai keadaan ekonomi sekarang,mulai dari sepinya toko,keadaan yang tidak kondusif,pertikaian dimana-mana,USD yang  nilai tukarnya mencapai kisaran 13.500 rupiah.Bahkan mengenai kebijakan pemerintah ia persoalkan.
     Saya yang mendengarkannya menjadi jengkel,walau hal tersebut memang fakta yang terjadi di lapangan. Tetapi untuk apa juga kita mengeluh dan tidak melakukan perubahan apapun selain menjadi komentator. Toh dia juga tidak berbuat apapun. Memang paling mudah menjadi komentator,menjadi hakim akan segala tindakan tetapi tidak melakukan tindakan apapun.
     Dipercakapan selanjutnya ia bertanya pekerjaan apa ya yang enak,bisa menghasilkan banyak uang,tidak perlu banyak upaya,dan kompetisi ? Kalau misalkan pun ada yang menemukannya pun belum tentu berbagi bukan? Yang ada ya dikerjakan sendiri,ngapain juga bagi-bagi informasi. Malah menambah seorang pesaing. Nah kan jadi dilema bukan?
      Jika menggerutu menyelesaikan masalah maka orang yang paling sukses adalah penggerutu. Tapi yang bisa memecahkan masalah adalah orang yang melakukan tindakan,jika gagal dicemooh tetapi bila sukses bisa jadi pelakunya tidak mendapatkan apapun,karena MEMANG SUDAH KEWAJIBAN  untuk melakukan perubahan.
      Pada akhirnya penonton,tukang kritik hanya bisa dibungkam dengan hasil nyata,tapi apapun yang anda lakukan selalu ada haters bukan ? Jadi peduli amat dengan mereka semua. Toh penonton ya kerjaannya cuma melihat orang yang bekerja,tidak melakukan apapun dan mengkritik sesuatu bila keadaan tidak sesuai dengan keinginan mereka, dan hanya bungkam bila keadaan baik-baik saja.

Kamis, 16 Juli 2015

#Quotes

Uang selalu bisa dicari

Kalau kerja jangan terlalu banyak berpikir,

asalkan serius hasil akan datang dengan sendirinya.

Minggu, 12 Juli 2015

Plan B

     Banyak dari kita termasuk saya pribadi tidak mengandalkan 1 bisnis saja,melainkan memiliki beberapa core bisnis lain,jika tidak ada pemasukan dari satu maka yang satunya akan menolong pendapatan saya.
     Ini yang menyebabkan saya tidak fokus mengerjakan bisnis. Ketika menghadapi kendala maka mudah menyerah dan membanting setir memilih kerja di bidang yang lain. Selama bisnis itu mudah dijalankan maka semuanya akan beres. Jika sukar lewati saja,membuat saya tidak naik level ke level selanjutnya,wong yang saya cari kemudahan,ngapain juga cari yang sukar.
     Biarkan orang lain yang berupaya lebih keras,toh hasilnya belum tentu ketahuan. Bisa sukses bisa juga gagal. Orientasi yang salah bukan tidak memiliki asas mamfaat selain bagi diri sendiri.
     Ngapain juga mikirin orang lain wong perut sendiri aja belum tentu bisa kenyang malah mikirin orang lain yang belum tentu mikirin saya. toh bekerja juga yang terpenting dapat uang.

Rabu, 08 Juli 2015

#Quotes

KEINGINAN SAYA UNTUK SUKSES

LEBIH BESAR DARIPADA

KETAKUTAN SAYA UNTUK GAGAL

-Pandji Pragiwaksono-

Selasa, 07 Juli 2015

Bisnis Ikut-Ikutan

     Berawal dari percakapan di kantor,orang-orang sedang sibuk untuk membahas bisnis apakah yang enak untuk dikerjakan? Mulai dari jadi instruktur yoga yang sedang booming di seluruh dunia, bayangkan jadi instruktur yoga bisa dapat banyak penghasilan,peminatnya semakin banyak berarti semakin banyak uang yang bisa didapat bukan?
     Belum lagi bisnis cafe yang sedang menjamur di Surabaya,semua orang sedang kecanduan minum kopi padahal belum tentu juga mengerti apa beda kopi robusta dengan kopi arabica. Belum lagi bahasa yang saya tidak pahami seperti barista, kafe yang beraneka rupa dekorasi dan menu,membuat yang membaca menu pusing menentukan pilihan.
     Bisnis properti pun terlihat menjanjikan,maka berbondong-bondong orang berinvestasi di bisnis properti. Beli rumah,apartemen,gudang,office ruko untuk dijual kembali. Membuat harga properti semakin melambung.
      Semua orang seakan disetir oleh profit oriented,tidak memperdulikan asas manfaat. Tetapi mampukah mereka yang sekedar ikut-ikutan bertahan? Saya sendiri tidak bisa menjawab. Karena bisnis ikut-ikutan itu kebanyakan tidak memiliki kedalaman cara berpikir. Yang dilihat pertama adalah profit yang nampak dari luar,tidak tahu dalamannya seperti apa,ketika sudah terjun barulah mereka tahu akan segala problematikanya.
    Tahukah anda bahwa instruktur yoga harus bekerja 5-8 jam sehari menggunakan tubuh mereka. Tentu yoga bukan lagi berolahraga melainkan berlatih seperti layaknya atlit,yang selalu menempa diri setiap hari. Jika mereka tidak mengajar,mereka tidak mendapatkan uang. Bagaimana jika sakit,tubuh beristirahat tetapi tubuh tetap mengalami rasa lelah karena tidak digerakan. Masih berminat jadi guru yoga? Belum lagi ketemu orang yang ingin hasil instan tapi tidak mau berupaya.
     Bisnis kafe? Tahukah seberapa banyak kafe yang buka di Surabaya? Dan tahukah anda berapa banyak kafe yang tutup dalam beberapa tahun ini? Semua orang beranggapan bahwa bahwa bisnis kafe itu menyenangkan,tapi pernah tidak terpikir bahwa yang duduk-duduk di situ hanya segelintir orang yang berjam-jam bercakap-cakap dan hanya memesan secangkir kopi? Untung? Belum tentu. Belum lagi karyawan yang harus memiliki spesialisasi tertentu, Gajinya bukan karyawan rata-rata tentunya. Suasana nyaman.dekorasi bagus,kursi yang nyaman tentu membutuhkan uang yang tidak sedikit bukan?
     Bisnis properti,apabila keadaan ekonomi sedang lesu seperti sekarang apa yang terjadi? Harga properti stuck,para investor mengerem belanja,tapi jangan kuatir,bisnis properti memanglah bisnis jangka panjang,bukan jangka pendek. Bisnis properti tentulah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tentu anda akan kelabakan jika uang anda hanya diam di properti sedangkan harganya tidak naik. Maka ketika anda membutuhkan uang cepat diujung terakhir adalah jual rugi,siapkah anda merugi dalam jumlah besar?
     Itulah pro kontra bisnis, tidak bisa hanya direnungkan tapi harus dijalani,seperti layaknya berenang,anda tidak bisa belajar renang dari teori tapi harus menyelam bahkan mungkin tenggelam.

Senin, 06 Juli 2015

Perlukah Kuliah Untuk Berwirausaha ?

     Berawal dari bbm seorang kawan,ia ingin duduk di bangku kuliah untuk belajar berwirausaha. Saya tidak mencegah maupun mendorong dia untuk kuliah,karena keputusan ada di tangannya. Tetapi saya ingin menulis secara objektif.
     Tulisan ini bisa menjadi pro kontra,tapi ini adalah buah pemikiran saya . Jika anda berniat beriwirausaha bisa dimulai sesegera mungkin tanpa perlu kuliah,tanpa merendahkan arti perkuliahan itu sendiri. Karena di perkuliahan kita akan diberi pemahaman untuk berbisnis dan dasar dasar berbisnis. Yang hasilnya mungkin berbeda jika langsung terjun ke lapangan. Salah satu contoh adalah bisakah anda menemukan para penipu di dunia usaha? Itu diperlukan jam terbang tinggi dan tidak ada diperkuliahan.
     Perkuliahan tentu tidak bisa diremehkan,walaupun terkadang teori perkuliahan tidak sama dengan hasil yang diharapkan di dunia nyata. Bahkan sebagian besar orang tidak mengunakan ilmu perkuliahannya dalam berwirausaha.
     Semakin berilmu menyebabkan seseorang terlalu banyak menganalisa dan akhirnya tidak segera bertindak karena banyaknya pertimbangan. Dalam kewirausahaan itu sudah langkah mundur,karena orang lain mengambil start dahulu. Hal itu pun saya pernah alami.
      Gigih,ulet,tekun adalah 3 hal yang tidak bisa dilepaskan,dan harus dimiliki oleh para pengusaha,. Tidak cengeng,mudah menyerah itu tidak akan mampu bertahan dalam dunia berwirausaha. Dan di perkuliahan itu tidak diajarkan. Antusiasme dalam berwirahusaha pun tidak akan anda temui dengan mudah. Saya pun gagal berkali-kali. dan bangkit pun berkali-kali,tidak perlu meratapi kegagalan tetapi mampu untuk bangkit itu diperlukan.
      Perkuliahan pun tidak dapat diacuhkan begitu saja,apalagi anda yang ingin menjadi profesional di bidang anda. Tentu menjadi dokter tidak bisa tanpa menempuh perkuliahan,bisa-bisa anda dipenjara bukan karena salah mendiagnosis.
     Jika ingin melamar pekerjaan tentu membutuhkan ijasah. Kalau jadi pengusaha,tidak perlu berijasah bukan? Siapa juga yang bakal menanyakan ijasah anda?
     Mantan bos saya yang lulusan SMP,memandang rendah orang yang bergelar dengan berkata "Lihat itu yang gelar sarjana,saya yang kasih gaji ke mereka,buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau masih bekerja ke lulusan SMP". Saya yang mendengarnya hanya terdiam.
     Perjuangan orang yang kuliah ataupun tidak itu sama sukarnya,jadi apapun pilihannya,jangan menyesali. Hanya jika anda berijasah S1 diusia 30 tahun silahkan bersaing dengan anak muda fresh graduate yang tentu lebih lincah,memiliki semangat muda dan energi yang lebih tinggi. Sanggupkah anda?

Rabu, 01 Juli 2015

Surabaya Cantik nan Mempesona



     Surabaya semakin cantik ketika malam tiba. Ada Titik lampu warna warni baru di Monumen Perjuangan Polri yang terletak di jalan Raya Darmo. Surabaya walaupun sudah cantik,tetapi ia selalu berbenah,membuat saya sebagai warga merasa nyaman akan Surabaya. KERJA NYATA dengan BUKTI NYATA bukan hanya sekedar WACANA.