Entah mengapa saya memiliki perasaan tidak berguna terhadap diri sendiri. Tidak memiliki kemampuan spesifik,spirit yang melemahkan diri sendiri,suka melarikan diri dari kenyataan melalui membaca buku maupun bermain game. Rutinitas harian hanyalah menyaksikan karyawan bekerja dan menerima gaji,bagi saya kok rasanya biasa saja. Merasa tidak berdaya,mungkin ini hanyalah tulisan ratapan tidak berguna yang tidak layak dibaca orang.
Ketika menemui hambatan biasanya saya melarikan diri. Jika saya mereview masa lalu dimulai dari ikut ekstrakulikuler taekwondo yang hanya bertahan 3 bulan. Kemudian menyaksikan seseorang bermain gitar terlihat keren maka sayapun mengikuti kursus gitar selama kurang lebih 2 tahun. Itupun berhenti ditengah jalan. Pembelajarannya semakin rumit dan memutuskan berhenti. Dilanjut kemudian sekolah grafologi,3 bulan pertama bersemangat untuk belajar,kemudian semangat itu luntur dikarenakan belajar statistik, mengukur,memang semua perlu diukur,tidak semudah main tebak-tebakan karakter seseorang.Bisa dimarahin juga orang yang dites.
Yang terakhir adalah menulis,makin lama merasa tidak berkembang,tapi berhubung menulis tidak ada indikatornya,jadi seharusnya tidak ada masalah,semua butuh proses. Ataukah karena banyaknya tekanan terhadap diri sendiri maka saya merasa menjadi beban untuk sukses WAJIB hukumnya. Maka lari kembali kepada game,sebagai pelampiasan. Mungkin saya seorang pecundang,tapi siapa juga yang menghakimi saya kecuali saya sendiri. Ataukah karena tidak ada kegiatan maka otak berpikir yang tidak-tidak. Itu cerita lain. Coba saya melakukan semaksimal mungkin dan tidak berhenti di tengah jalan. #berandai-andai
Ketika menemui hambatan biasanya saya melarikan diri. Jika saya mereview masa lalu dimulai dari ikut ekstrakulikuler taekwondo yang hanya bertahan 3 bulan. Kemudian menyaksikan seseorang bermain gitar terlihat keren maka sayapun mengikuti kursus gitar selama kurang lebih 2 tahun. Itupun berhenti ditengah jalan. Pembelajarannya semakin rumit dan memutuskan berhenti. Dilanjut kemudian sekolah grafologi,3 bulan pertama bersemangat untuk belajar,kemudian semangat itu luntur dikarenakan belajar statistik, mengukur,memang semua perlu diukur,tidak semudah main tebak-tebakan karakter seseorang.Bisa dimarahin juga orang yang dites.
Yang terakhir adalah menulis,makin lama merasa tidak berkembang,tapi berhubung menulis tidak ada indikatornya,jadi seharusnya tidak ada masalah,semua butuh proses. Ataukah karena banyaknya tekanan terhadap diri sendiri maka saya merasa menjadi beban untuk sukses WAJIB hukumnya. Maka lari kembali kepada game,sebagai pelampiasan. Mungkin saya seorang pecundang,tapi siapa juga yang menghakimi saya kecuali saya sendiri. Ataukah karena tidak ada kegiatan maka otak berpikir yang tidak-tidak. Itu cerita lain. Coba saya melakukan semaksimal mungkin dan tidak berhenti di tengah jalan. #berandai-andai