Tahukah kamu hal apa yang paling menyenangkan di dalam kehidupan ini? Sesuai dengan judul di atas maka aku akan menjawab " KEJUTAN ." Ketika kita mendapat kejutan yang menyenangkan maka kita akan tertawa,tersenyum,menjadi kenangan indah yang terlupakan. Sebaliknya ketika kita menghadapi masalah sebaliknya maka hasilnya akan terbalik.
This is my story. 1 bulan yang lalu aku mendapat hadiah badai Tsunami dalam keuangan,tak lama kemudian pada hari ini aku mendapat "Earthquake." Lidahku sungguh kelu,pikiranku tak dapat berpikir jernih,hanya ada amarah yang ada di dada...penuh getaran negatif. Sekarang masalah dalam keluarga timbul,dan ini sangat parah. Datang penyakitnya orang kaya. "Stroke". Seolah masalah demi masalah datang hanya untuk menambah beban hidup,walaupun Tuhan tidak akan memberi percobaan di luar kemampuan kita.
Aku hanya ingin melarikan diri dari kenyataan hidup yang pahit ini. Aku ingin mentertawakan kehidupan,tetapi aku selalu merasa kekecewaan dan kekecewaan yang datang bertubi-tubi. Hidup yang tak tentu arah. Tanpa tujuan tanpa harapan. Aku seharusnya bangga memiliki pengalaman ini,karena membuat hidupku lebih berwarna. Tetapi tidak,aku merasa lelah,baik fisik maupun mental. Tuntutan hidup yang tak berkesudahan membuat aku menjadi semakin lemah., bukan membuatku semakin terpacu. Aku merasa langit runtuh. Mungkin hanya perasaan melankolis yang sedang menjalar ke seluruh benakku.
Ketika aku berdoa,aku hanya bisa diam,seketika jawaban itu datang. "Cukuplah kasih karunia-KU."Aku hanya bisa menangis...
This is my story. 1 bulan yang lalu aku mendapat hadiah badai Tsunami dalam keuangan,tak lama kemudian pada hari ini aku mendapat "Earthquake." Lidahku sungguh kelu,pikiranku tak dapat berpikir jernih,hanya ada amarah yang ada di dada...penuh getaran negatif. Sekarang masalah dalam keluarga timbul,dan ini sangat parah. Datang penyakitnya orang kaya. "Stroke". Seolah masalah demi masalah datang hanya untuk menambah beban hidup,walaupun Tuhan tidak akan memberi percobaan di luar kemampuan kita.
Aku hanya ingin melarikan diri dari kenyataan hidup yang pahit ini. Aku ingin mentertawakan kehidupan,tetapi aku selalu merasa kekecewaan dan kekecewaan yang datang bertubi-tubi. Hidup yang tak tentu arah. Tanpa tujuan tanpa harapan. Aku seharusnya bangga memiliki pengalaman ini,karena membuat hidupku lebih berwarna. Tetapi tidak,aku merasa lelah,baik fisik maupun mental. Tuntutan hidup yang tak berkesudahan membuat aku menjadi semakin lemah., bukan membuatku semakin terpacu. Aku merasa langit runtuh. Mungkin hanya perasaan melankolis yang sedang menjalar ke seluruh benakku.
Ketika aku berdoa,aku hanya bisa diam,seketika jawaban itu datang. "Cukuplah kasih karunia-KU."Aku hanya bisa menangis...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar