Kamis, 26 September 2013

Anjing yang loyal ato kutu loncat ato bukan dua-duanya?

          Malam-malam dicurhati teman. Bosen nih di kerjaan yang sekarang,kerja udah 3 tahun gaji engga naek-naek. Naik jabatan juga susah. Harus ngegeser yang senior. Lah Seniornya udah karatan di sana. Kalaupun senior pensiun masi ada yang ngantri diatasnya 3 orang lagi. Terus kapan naiknya? Aku ibaratkan hewan anjing yang rata2 loyal ama majikan. Walau kadang mungkin anjing lebih tulus daripada manusia yang kerja karena terpaksa.
          Menurutku kalau tidak nyaman silahkan keluar,carilah sesuatu yang baru,karena rata-rata semua orang berorientasi pada diri mereka sendiri. Memperkaya diri sendiri, dan lain-lain. Jadi semacam kutu loncat,kalau ada pendapatan yang lebih besar loncat,ada yg lebih baik loncat,pertanyaannya sampai kapan?
          Cerita dari salah satu teman saya yang kerja di Negara Singapore. Kerja udah 5 tahun,berpindah-pindah perusahaan udah engga bisa dihitung. Tiap kali loncat kerja jawabannya disana ditawarin gaji yang lebih besar. Kalo gaji engga lebih besar ngapain juga pindah?
           Semua bersumber dari tekanan akan uang,kebutuhan dan keterpaksaan. Semua orang kalau ditanya kamu kerja di perusahaan x emang kenapa? Jawabannya rata-rata karena gajinya besar,fasilitasnya ok. (semua itu faktor eksternal). Tidak ada faktor internal yang menggugah hati.
         Banyak buku,banyak artikel di koran yang mengajarkan "what we should do." Bahkan aku sampai bosan membaca artikel seperti itu. Tumpukan buku motivasi,petuah,falsafah,dkk. Udah abis dibaca,semua memiliki variasi yang beraneka ragam.
           Balik lagi ke pandangan pribadi masing-masing ,karena yang menentukan arah hidup itu anda sendiri,bukan orang lain,bukan motivator,maupun orang tua. Sekali lagi ini pandangan pribadi saya ketika saya menjadi karyawan, Kerja sudah 2 tahun lebih,jenuh,engga menantang,udah bisa semua. pergi pagi pulang sore,sampe rumah istirahat,nonton tv begitu terus dari senin sampe sabtu. Disitu saya merasa engga nyaman. Ga ada tantangan,engga ada semangat untuk berkembang. Maka keluarlah saya dari situ.
          Setelah itu saya buka usaha rame-rame bersama teman buka usaha depot kecil-kecilan. Sudah 1  tahun berjalan,bagi saya itu menyenangkan,penuh tantangan,bertemu tamu,bercengkrama dengan mereka,ngurusin manajemen karyawan secara sederhana Sampai tulisan ini muncul,sebenarnya bagi saya tantangan terbesar adalah berhubungan dengan manusia. Yang tidak pernah sama satu dengan yang lainnya..
          Apa yang ingin saya sampaikan adalah jika anda LOYAL tolong RASIONAL,jangan mengeluh karena anda LOYAL. Secara tidak langsung anda tidak loyal karena sudah menggeluh. Image yang muncul adalah kerja karena terpaksa. Dimana sisi rasionalnya? Jika anda bekerja di sebuah toko beromset 2jt/hari apa yang anda harapkan? Gaji naik tiap tahun sejumlah 1 juta?Jika saya yang punya toko itu paling lama anda saya persilahkan anda mencari pekerjaan di tempat lain.
          Saya tidak mengerti dengan kultur kerja di negara Singapore,jadi saya tidak bisa mengomentari hal KUTU LONCAT tersebut. Tapi kalau di Indonesia mungkin susah hal seperti itu agak sukar terjadi. Loncat kemanapun rata-rata start sama walaupun menang pengalaman. Apalagi melihat CV anda yang berpindah-pindah dalam jangka pendek pun akan berpikir ulang merekrut anda. Dan apabila Perusahaan merekrut anda gaji anda tidak akan langsung tinggi dan beralasan anda baru bekerja disini. Harus belajar lagi,dan lain-lain. Intinya mau syukur ga mau ya udah engga apa-apa. Masih banyak yang lain untuk mengantri.
         Sekedar hasil pemikiran yang berputar-putar di otak. Maka saya tuangkan di tulisan ini. Semoga bermanfaat,jika ada tulisan yang tidak berkenan harap dimaafkan, sekali lagi hanya dari sudut pandang subjektif saya. Karena saya yakin tulisan saya tidak bisa menyenangkan semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar