Senin, 22 Juni 2015

Identitas Dalam Berpakaian?



     Pakaian yang dikenakan karyawan saya merupakan salah satu contoh. Di kaosnya terdapat tulisan "Lihatlah betapa besar kasih yan dikaruniakan Bapa kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah,dan memang kita adalah anak-anak Allah. 1 Yohanes 3 :1
Saya iseng bertanya.
"Bu, ga ditanyain sama orang-orang soal pakaian ibu?"
"Iya pak,saya ditanyain ke gereja mana?" Balas si ibu.
     Saya dan sang ibu terpingkal-pingkal mengenang kejadian tersebut. Karena ia adalah seorang muslim. Bagi dia tak ada masalah. yang penting kan bisa dipakai. bukan buat aksi propaganda ataupun Kristenisasi. Bahkan ia berujar,pakaiannya diberi oleh anaknya. Sayang kalau tidak dipakai jadi oleh si ibu dipakai saja,toh bisa digunakan. Toh tujuan dari berpakaian adalah menutup tubuh dari panas dan debu.
     Terkadang bahkan seringkali kita menilai seseorang dari pakaian. Orang kaya pakaiannya bagus,padahal siapa tahu itu barang pinjaman. atau curian? Kalau pakai pakaian dekit disangka tidak ada duit. padahal bisa aja dia pengusaha yang bekerja di lapangan sehingga membutuhkan kaos daripada kemeja. Untuk apa juga anda menggunakan kemeja jika semisal anda bekerja di tambak,perkebunan,bahkan mungkin peternakan.
     Konyolnya manusia,yang memberi impresi dari pakaian.Tapi siapa juga yang ga mau beli pakaian marks and spencer,burbery dan teman-temannya? itu kalau dompetnya tebal,lah kalo tidak? Bakal ditelan ambisi untuk menghidupi keinginan bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar