Sabtu, 27 Juni 2015

My Gadget



     Foto diatas adalah Handphone milik saya.
  1. Nokia N95
  2. Nokia 3500
  3. Nokia 3806 CDMA gold 2 pcs
  4. Samsung Note 3
  5. Samsung Galaxy Tab 7.7 Super Amoled
  6. BlackBerry 9700 (Tidak dipajang karena digunakan untuk memfoto)
  7. Hand Phone Smart Fren CDMA
     Tulisan ini bukan untuk menyombongkan handphone saya,karena saya percaya masih banyak orang yang memiliki handphone lebih banyak daripada saya dan lebih banyak pula.
     Saya ingin membahas mengenai fungsi HandPhone itu sendiri. Handphone tujuan utamanya memang untuk menelepon,bukan untuk sms an,foto,dan aneka macam fungsi tetek bengeknya. Tetapi dalam perkembangannya fungsi dari telepon itu semakin lama semakin bergeser. Jarang saya temui orang yang menggunakan handphone canggih menggunakan teleponnya.
     Saya sendiri memiliki HP sebegitu banyaknya bertujuan yang berbeda-beda. Seperti misal N95. Pada awal kemunculannya Harganya mencapai 7 juta rupiah. Kamera tajam 5 MegaPixel dengan lensa Carl's Seis dan akses 3G membuatnya semakin diburu orang. Sekarang di tahun 2015? 100 ribu juga belum tentu ada yang beli. Daripada sakit hati dijual,akhirnya saya museumkan di rumah.
     Nokia CDMA 3806 pun sama saja. Ketika telepon murah menggunakan CDMA dengan provider flexi,starone,esia,fren booming orang pun berbondong-bondong beli. Ketika masa frekuensi 800 MHZ sudah ditiadakan,karena CDMA sudah tidak dilirik orang,orang pun tidak mau ribet membawa hp maka 2 HP saya secara tidak langsung masuk kotak,tidak laku dipasaran,karena providernya pun tamat riwayatnya. Padahal dahulu beli per bijinya 1 juta rupiah. Belum lagi dahulu saya memiliki nokia 6750i seharga 2,2 juta. Sayangnya hilang karena jatuh di tengah jalan.
    Handphone BlackBerry 9700 (onyx 2). Handphone ini pada tahun 2009 booming besar,semua fungsi sms tergantikan dengan BBM yang lebih murah,bisa sampai subuh. Apa kelebihan BB? Sekarang hanya bisa BBM an tidak kurang tidak lebih. Harga BB waktu saya beli seharga 5 juta kini pun hanya menunggu waktu masuk kotak,menjadi onggokan sampah.
     Samsung Galaxy Tab 7.7 Super Amoled ini saya beli hanya karena satu hal. Saya butuh hiburan ditengah aktifitas saya. Layarnya yang tidak terlalu besar membuat saya pun nyaman membawanya kesana kemari. Main game ,mendengarkan musik,maupun menonton video saya menggunakan tablet ini. Layar LED pada tablet ini mendukung saya untuk berlama-lama dengan gadget ini. Entah sampai kapan Tablet ini akan bertahan,karena Operating Sistem pada tablet ini tidak diperbaharui oleh Samsung sendiri. Jadi tinggal menunggu waktu. Saya membelinya tahun 2012 sebagai kado ultah untuk diri sendiri seharga 5,5 juta.
     Handphone terbaru saya Galaxy Note 3 seharga 7 juta pun sebenarnya saya dapatkan secara kebetulan. Jika tidak saya akan berpikir berulang kali untuk membeli handphone yang satu ini. Fungsinya pun cukup mengagumkan. Kamera 13 MP belum lagi memori yang besar maupun prosesornya yang bahkan lebih cepat daripada laptop yang saya gunakan ini. Saya sendiri yang gaptek ini malah merasa handphone ini malah terlalu canggih. Aplikasi dan fungsi yang sebegitu banyak tidak mampu saya maksimalkan.
     Setiap Handphone yang saya miliki memiliki kenangan tersendiri. Memiliki fungsi yang berbeda pula,dari handphone,tablet,smartphone hingga cdma. Memiliki keunggulan dan fungsi yang berbeda. Malah terkadang saya merasa dibodohi oleh Handphone. Peran handphone itu sendiri semakin tidak jelas. Tujuan dasar yaitu telepon malah semakin berubah fungsi. Tapi itulah teknologi yang semakin tidak bisa saya kejar. Hanya menjadi pengguna hp tanpa mengerti semua fungsinya. Yang terpenting bisa digunakan untuk menelepon.
     Saya berharap setiap dari kita ketika membeli HP bukan hanya karena gengsi melainkan memiliki fungsi mempermudah komunikasi karena beli HP sebagus apapun dan semahal apapun harganya akan tetap jatuh dan tidak akan naik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar