Minggu, 10 Agustus 2014

Jalan-Jalan Ke Vietnam Bagian Dua. Sarapan dengan Pho


Foto dari Lantai 3 Dimana saya menginap
     Hari ke dua di Ho Chi Minh,saya beradaptasi dengan suasana baru,dimana mendengarkan suara-suara asing yang tidak pernah saya dengar sebelumnya. Suara orang bercakap-cakap menggunakan bahasa Vietnam. Jika saya tersesat apa yang bakal terjadi? Membayangkannya saja bikin pusing. Rumah-rumah di sini mirip seperti di Pecinan,atau China town,saya yang terbiasa mendengar suara Masjid berkumandang, karena rumah saya dahulu dekat dengan masjid. Sedangkan disini,suasana sunyi senyap,hening. Karena mayoritas warganya penganut agama Budha atau Katolik.
     Penduduk di sini bangun pagi sekitar pukul 5 dan pada pukul 7 pagi sudah beraktifitas dan tidur pada pukul 9-10 malam. Sungguh siklus yang sehat.
     Barang Branded belum terlalu menjamur seperti di Indonesia,bahkan StarBucks ketika membuka gerai pertama di Ho Chi Minh tahun 2013,antriannya mengular. Memakan waktu 2 jam untuk mengantri. Dibandingkan di Indonesia,Vietnam lebih tertutup akan Merk-merk dari luar. Patut untuk dicontoh sebagai perlindungan terhadap produsen dalam negeri.
     Pada pagi hari saya bersama teman  mencari sarapan. Makanan apa kira-kira ya yang bakal diberikan pada kami?
Meja Makan yang berisi daun ketumbar,cakue dan jeruk nipis
Pho
     Pho yang pelafalannya menggunakan "fe",makanan tradisional Vietnam. Mie yang terbuat dari tepung beras,dengan daging  sapi,maupun urat,beserta daun bawang. masuk dalam makanan yang menyehatkan. Membuat saya semakin menyukai negara ini. Sekedar informasi bagi anda yang pertama kali berkunjung ke rumah makan tradisional Vietnam anda akan disambut dengan bau yang tidak familier,tapi itu adalah bau daun ketumbar,jadi biasakan diri anda. Di sini anda akan menemukan banyak sayuran yang tidak ditemukan di Indonesia. Jadi wajar saja jika banyak warga di sini nampak sehat karena mengkonsumsi sayur,buah, daging secara seimbang. Membandingkan dengan warga Indonesia yang kebanyakan hanya suka daging,begitu melihat sayur tidak sudi untuk memakannya. Sedangkan saya? Apa saja masuk,tidak memilih makanan.Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar