Rabu, 01 Oktober 2014

Memang Enak Jadi Instruktur?

      Salah seorang teman saya telah lulus menjadi seorang instruktur yoga. Banyak orang beranggapan jadi instruktur itu enak,hanya bermodal cuap-cuap doang,tidak ngapa-ngapain bisa dapet uang. Apakah memang demikian?
     Inilah hasil dari cerita sang Instruktur. Siapa bilang hanya bermodal memberi instruksi? Tidak mungkin,karena instruktur harus memberi contoh. Mana ada cuma mengajar tanpa berkeringat? Guru matematika juga harus terus berlatih untuk mengasah kemampuan bukan? Jangan sampai muridnya mengalahkan sang guru.
     Kalau mengajar di kelas,semua ingin melihat contoh yang diberikan oleh instruktur. Mana mungkin instruktur duduk diam sementar muridnya berlatih. Instruktur juga harus membenarkan posisi yang salah. Posisi yang salah dalam berlatih bisa membuat cedera.
     Ingat juga bahwa instruktur itu terus berolahraga.  Berolahraga selama 30 menit hingga 1 jam baik untuk tubuh,Olahraga yang berlebihan tentu tidak baik, Bayangkan instruktur mengajar selama 4 hingga 5 jam maksimal,sesuai dengan kemampuan tubuh. Segala sesuatu yang berlebihan berbahaya bukan? Kecuali berlebihan harta.
      Belum lagi kelelahan secara fisik apalagi berkendara sendirian,tentu lebih melelahkan.Menembus kemacetan jalan,mengajar dari satu tempat hingga ketempat yang lain. Masih banyak cerita lain yang unik dan menarik. Seperti murid yang hanya ingin berlatih ala kadarnya. Membatalkan janji seenaknya ketika membuat perjanjian latihan privat. Belum lagi bertemu klien yang rewel nan bawel,menawar harga pelatihan dan lain sebagainya.
     Masih berminat menjadi instruktur?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar