Kamis, 02 Oktober 2014

Modal Nekat dan Tekat !

     Sudah lama tidak berkomunikasi dengan teman saya yang satu ini,setelah ia menikah 8 bulan yang lalu,disamping itu juga rumahnya jauh setelah menikah. Kembali saya bertanya kabar kepadanya.

"Gimana (jura)gan kabarmu? Istri udah isi?"
"Sudah,baru dua bulan."
" Gimana kontrakan rumah? Bakal diperpanjang?
" Ini lagi pengajuan KPR."
"Nekat nih mau KPR?"
"Iya"

     Sekedar info ketika ia menikah,hanya bermodal nekat dan tekat. Modal hutang untuk menikah, kontrak rumah untuk membangun biduk rumah tangga. Sekarang malah nekat untuk KPR,belum lagi istri dalam 7 hingga 8 bulan kedepan akan melahirkan. Jagoan. Pekerjaan suami dan istri adalah karyawan pabrik.
     Saya membuat tulisan ini bukan untuk menghakimi,malah ingin mengacungi jempol atas tindakannya yang boleh dibilang nekat. Dibandingkan dengan saya yang hingga sekarang belum memiliki pasangan,penuh ketakutan akan masalah yang ada di depan. Walaupun teori dan dalih saya banyak untuk tidak segera menikah.
     Ketika melihat teman saya,saya malah merasa minder.kok berani beraninya untuk melangkah seperti itu. Walaupun teori kembali berbicara, "Masalah itu datang untuk dihadapi bukan untuk dipikirkan." Kebanyakan berpikir tidak akan bergerak maju,hanya diam di tempat dan menjadi penonton.Resiko mereka yang menanggungnya. Selamat berjuang teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar