Selasa, 15 April 2014

Menyandingkan Status Ibu Rumah Tangga Dengan Pembantu

     Semakin hari saya menumpuk penyesalan bahwa peran ibu saya melebihi pembantu rumah tangga,ia selalu terbangun menunggu kedatangan saya,menyiapkan sarapan sebelum saya bangun,tanpa mengharapkan apapun,ia menyiapkan segala sesuatu yang saya butuhkan,apa bedanya dengan pembantu? Bedanya ia tidak digaji.
     Tulisan ini mungkin kurang ajar,tapi masih adakah wanita yang bercita cita menjadi ibu rumah tangga di zaman sekarang? saya rasa sudah tidak ada,karena tuntutan hidup semakin tinggi,pria maupun perempuan harus bekerja,mencari nafkah,dan citra pembantu adalah seorang yang digaji murah,tak adakah yang menghargai pembantu?
     Ia setia menjaga rumah,sehingga tidak tampak kosong hingga disantroni pencuri,ia membersihkan rumah sehingga kita dapat langsung menikmatinya,tetapi jarang yang menyadarinya. Suatu yang sederhana tersebut baru kita sadari ketika kita ditinggal olehnya,ingin kubalas segala kebaikan ibu,tetapi aku yakin aku tidak sanggup.
     Pengorbanan ibu tiada tara,jadi bagi anda yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga berbanggalah, karena tidak semua orang sanggup menjadi ibu rumah tangga. Kadang saya merasa saya ingin menjadi bapak rumah tangga. Tapi adakah wanita yang menafkahi suami? Walaupun ada itupun jarang. Citra laki-laki adalah seorang yang bekerja keras,memberi nafkah keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar