Sabtu, 03 Mei 2014

Harapan Terhadap Pertelevisian Indonesia

     Membosankan ketika menyaksikan berita di Indonesia. Berharap memberitakan yang positif,bukan hanya menjelek-jelekan orang lain,berita berisi sensasi,tak berguna,urusan pribadi diumbar umbar,bukan prestasi yang disodorkan melainkan sensasi.
     Tetapi masyarakat menyukai berita sensasi daripada berita inspiratif, itulah kenyataan yang harus diterima. Mari belajar positif,saya pun sedang belajar positif dalam penulisan,bukan mencemooh,hanya mengkritisi tanpa memberi solusi,karena pada kenyataannya berbicara/menulis lebih mudah daripada melaksanakannya.      Masyarakat tidak terdidik untuk menyaksikan prestasi,seperti tayangan TV,mana ada prestasi yang ditonjolkan? Yang ada hanya berbagai macam kasus yang melilit bangsa ini. Film penuh informasi pasti miskin rating dan minim dengan iklan yang akan berimbas pada budjet. Berbeda dengan acara gosip, permainan tidak jelas,rating melaju tinggi pemasukan pun meningkat tajam. Jadi mimpi saya tampaknya akan tetap tertunda hingga waktu yang tidak jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar