Senin, 05 Mei 2014

Yang Muda Yang tak Berpengalaman

     Menarik juga ketika saya menoleh ke belakang,masa dimana baru mengalami kelulusan,menganggap dunia ini indah,semua akan berjalan lurus bebas hambatan,pada kenyataannya semua itu hanyalah bayangan semu. Apakah tulisan ini merupakan penyesalan? Tentu saja tidak,ini adalah salah satu pengalaman hidup,mendewasakan diri bagi para pelakunya.
     Saya menatap diri saya dahulu melalui para karyawan yang masih muda. Sebut saja namanya Adam,ketika ia ditugaskan menjadi bagian Delivery Service ia menolak.Dengan alasan tidak tahu jalan,takut memegang uang perusahaan. Sebuah alasan yang konyol.
     Saya belajar memahami orang dan mengartikannya sebagai alasan yang dibuat-buat. Tidak tahu jalan,jaman sekarang dengan google map,peta,bertanya kepada orang,baik tukang becak,polisi atau siapapun maka sudah pasti akan sampai tujuan. Itu adalah proses belajar untuk bertumbuh,bagaimana seorang pria belajar mengetahui jalan jika ia tidak belajar untuk tersesat.
     Takut memegang uang perusahaan. Ok lah jika uangnya dalam nominal besar,tapi hanya uang ratusan ribu,berhati-hati memegang uang pun saya rasa sudah cukup,saya pun pernah mengalami kehilangan uang dalam jumlah cukup besar. Tapi buat saya itu ongkos belajar,mau diapakan lagi,toh semua itu sudah terlanjur,tidak ada noda tidak belajar sesuai jargon salah satu produk deterjen di Indonesia.
     Hal yang paling mengecewakan adalah ia suka meminjam buku motivasi,kisah sukses,dan pengembangan diri dari saya. Seharusnya ia sudah mengerti bahwa manusia harus selalu bertumbuh jika tidak ia akan ditelan jaman. Itulah zona aman yang harus ditinggalkan.
     Sebagai penutup ini salah satu ucapan bijak yang pernah saya baca. Terkadang kita tidak perlu mengetahui semua hal untuk melangkah,tetapi dengan melangkah kita akan pasti akan mengetahui banyak hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar