Baru saja kedatangan tamu yang bermata satu,entah karena cacat dari lahir atau kecelakaan. Jadi berpikir,kalau saya jadi keluarganya bagaimana perasaan saya? Mungkin saya akan berpikir berulang kali sebelum menjawabnya. Entah kenapa yang keluar malah rasa kasihan,padahal belum tentu orang itu patut dikasihani.
Mungkin itu baru disebut kasih,apabila saya menerima keadaan seseorang seperti itu? Orang yang mengagung-agungkan kasih pun mungkin akan berpikir. ataukah pikiran saya yang terlalu sempit. mungkin itu hanya perasaanku,buktinya Nick Vujicic tanpa lengan dan kaki masih bisa bertindak layaknya orang yang normal walaupun ia tidak memiliki tangan dan kaki. Ataukah aku yang sebenarnya yg harus dikasihani? karena kalah dengan orang yang seperti itu. Only God know the answer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar