Baru-baru saya ada ketertarikan baru dalam membaca koran. Saya suka membaca kolom duka cita. Melihat siapa yang meninggal. Dahulu saya hanya suka baca koran bagian Olahraga. Sisanya kalau sempat dibaca,kalau tidak sempat ya sudah biarkan saja.
Sebelum ini mantan atasan saya,hobinya juga melihat kolom dukacita. Saya pikir ngapain juga melihat hal seperti itu,engga penting !! Sekarang saya baru tahu apa pentingnya kolom dukacita itu yaitu untuk mempublikasikan kepada banyak orang bahwa seseorang meninggal tanpa perlu memberitahu satu per satu kerabat dan kawan maupun saudara.Cukup baca saja koran tersebut tanpa perlu banyak berkoar-koar.
Kadang dari situ kerabat yang tidak kita ketahui rimbanya tiba-tiba nampak. Dari pengalaman saya pribadi,ada teman yang orang tuanya baru meninggal,saya baru tahu dari kolom tersebut karena sudah lama tidak bertemu. Dan dari sana pula saya tahu usahanya apa,rumahnya dimana. Karena di kolom duka biasanya pada kop kolom ada nama perusahaan atau toko orang yang meninggal tersebut,disertai dengan alamat tempat tinggal sekarang.
Hal yang membuat saya kagum adalah satu halaman penuh di sebuah media cetak akan berita dukacita,disertai dengan nama-nama perusahaan yang turut berduka cita. Bahkan bisa mencapai 3 halaman. Dari situ tampak betapa kolom dukacitapun dapat dijadikan ajang unjuk gigi maupun simpati bagi orang yang memiliki uang.
Ah,sudahlah mungkin saya hanya bisa sirik akan hal tersebut karena satu halaman di media cetak untuk berdukacita bisa memakan gaji saya selama satu tahun. Tapi yang pasti dengan hobi baru saya ini mungkin saya disadarkan bahwa siapapun tidak menghindari ajal yang menjemput,baik kaya atau miskin,tua maupun muda,kelak akan kembali menjadi debu,tanpa membawa apapun....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar