Tulisan ini saya ambil dari Kolom Halau Galau with Kika yang diterbitkan oleh Jawa Pos hari Senin 4 November 2013.
Rubrik di kolom yang saya ambil ditujukan untuk para wanita,tetapi saya sebagai lelaki pun tergelitik membacanya. Tulisannya yang menjadi permasalahan banyak orang membuat saya tertarik untuk mengangkutnya di blog saya.
Untuk mengingatkan diri sendiri bahaya Kartu Kredit. Teman saya yang terjerumus hutang kartu kredit pun saya suruh baca kolom ini. Tapi entah dibaca atau tidak olehnya.
Jerat nista kartu kredit:
"Bayar minimum saja dulu!"
Bayar minimum dan bunga pinjaman saja,makin lama pokok pinjaman juga yang berbunga akan semakin besar.
"Tidak ada uang nih,tapi kan masih ada kartu kredit!"
Kartu kredit bukan dana cadangan,kecuali sangat terpaksa.tapi ingat kartu kredit memperbesar potensi penambahan utang yang berbunga dan bisa menyulitkan kita dikemudian hari.
"Ah iuran tahunan kan bayarnya belakangan"
Kartu kredit dipakai atau tidak dipakai akan kena iuran tahunan.jangan sampai sok santai karena tidak merasa pernah pakai kartu,eh ujungnya punya tunggakan iuran tahunan yang berbunga-bunga
"bunganya kecil kok,kan cuma 2,5 persen."
bunga maksimum dari sebuah kartu kredit adalah 2,5 persem per bulan,kecil kalau dilihat sekilas,tapi kalau bunga berbunga? ya sama aja.
"Waspadai limit"
perhatikan limit kartu yang dimiliki.ada potensi nama baik sebagai sosialita runtuh di depan meja kasir.
"Pakai berapa,bayar berapa?
pakai kartu kredit dengan bijak,tidak lebih dari 20 persen total gaji.
"Jangan hutang!"
bayar seluruh tagihan anda tiap bulan,setidaknya sebagian besarnya.bayar minimum sama dengan sukarelawan terlilit hutang dengan bunga tinggi.kendalikan diri,stop pemakian kartu kredit sampai seluruh tagihan anda lunas.
"Dua kartu cukup"
seperti KB,dua saja cukup.dua adalah batas maksimal tidak pusing putar otak membayar tagihan. Sayangi dan selamatkan diri selagi bisa dari teror telepon,bahkan debt colector yang suka pamer kekuatan untuk menagih hutang bijak belanja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,toh malaikat hanya menghitung pahala anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar