Rabu, 23 Oktober 2013

Pernikahan ideal ?

    Melanjutkan tulisan soal pernikahan. di http://beo-philosophy.blogspot.com/2013/10/pernikahan.html.
     Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri tentang pernikahan yang ideal.
  • Kategori 1. Pesta besar-besaran didukung orang tua kaya,untuk menghormati orang tua dan rata-rata yang memberi modal orang tua jadi pesta harus besar,meriah,banyak tamu undangan engga dikenal karena ortu juga masukin list tamunya. Ya namanya juga orang kaya. Kaya kan tetap butuh eksistensi.
  • Kategori 2.Menikah ala kadarnya. Sekedar info,menikah ala kadarnya itu tetap menghabiskan uang puluhan juta. Tidak ada nikah murah di tahun 2013 hingga kiamat. Soalnya peminat nikah selalu ada dari tahun ke tahun.Nikah yang hanya cukup mengundang saudara,teman dekat dengan pesan beberapa meja. Tanpa ada embel-embel yang merepotkan. Pokoknya menikah. That's it. Tidak buang banyak uang. Pokoknya sah jadi suami istri.Just as simple as that.
     Untuk yang kategori 2 ada beberapa kemungkinan.Keuangannya berkecukupan. Ingin nikah tapi modal pas-pasan. Ya sudah adakan saja pernikahan kategori 2. Kemungkinan lain. Ini menimpa salah satu teman saya. Bagi beberapa orang Chinese ada yang memiliki kepercayaan jika seorang orang tua meninggal maka sang anak harus menikah sebelum 100 hari kematian orang tua dan tidak boleh terlalu meriah. Atau menunggu 3 tahun kemudian baru boleh menikah. Mirip ajaran Islam. Yang menurut saya lebih kilat lagi. Kalau ortu meninggal langsung dinikahkan hari itu juga di depan jenasah orang tua. Kalau tidak pernikahan akan ditunda sampai beberapa waktu.(jika salah tolong diralat)
    Berhubung saya dan orang tua saya tidak punya banyak relasi. Saya bisa memilih sendiri pernikahan saya di mana tanpa intervensi orang tua. Pernikahan ideal saya ala bule dengan lokasi Bali,Chapel yang menghadap laut,dikelilingi teman dekat,suasana yang santai ditemani suara debur ombak.Dikelilingi teman yang tumbuh bersama dengan obrolan ringan...Membayangkannya saja sudah bikin merinding. Perkiraan budget ratusan juta buat acara seperti itu. Sempat bertanya ke teman yang mengadakan acara pernikahan di Bali ternyata menghabisan ratusan juta. Memang hidup ini semua pakai uang. Tidak bisa bayar bermodalkan cinta aja.
   Tiap orang punya idealisme  terhadap pernikahan. Tidak ada yang baik dan buruk karena itu persoalan pribadi. Semua itu tergantung negosiasi calon suami dan istri,kerelaan orang tua untuk pilihan anak-anaknya. Ego masing-masing orang selalu turut campur dalam acara seperti ini. Karena menyangkut kepentingan orang banyak.
    Ah sudahlah,lelah memikirkan soal pernikahan ideal,pasangan saja belum menemukan yang ideal,malah mikirin pernikahan ideal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar