Baru saja pulang dari sebuah kafe di Surabaya barat. Entah mengapa terasa begitu membosankan,entah karena alunan musik yang kencang atau asam rokok yang pekat. Ditemani 6 orang teman,di malam minggu suasana tampak lebih lengang,dikarenakan Surabaya telah ditinggalkan para penduduknya untuk liburan akhir tahun.
Suasana di kafe tersebut tidak nyaman untuk bercakap-cakap,karena harus bersaing dengan suara speaker yang membahana. Itu dilihat dari eksternalnya.
Sedangkan internalnya saya sendiri merasa bosan,membuang uang minimal 25 ribu rupiah,untuk secangkir kopi. Belum lagi makanan ringannya. Usia saya yang sekarang mungkin sudah bosan untuk 'kongkow'. Dahulu hampir bisa dipastikan setiap minggu berkumpul dari kafe satu ke satunya. Mencoba satu per satu kafe yang baru dibuka. Mencoba menu-menu yang disediakan.
Sekarang saya lebih memilih untuk makan berat bersama teman-teman,dibandingkan meneguk cairan yang nominalnya hampir sama dengan menu makanan yang membuat saya kenyang. Bahkan di kafe itu saya menonton TV selama hampir satu jam. Ngapain coba di kafe malah melihat TV. Yang lainnya sibuk chatting,main game di HP dan aneka kegiatan individualis.
Mungkin mereka juga sama,merasakan kebosanan. Tidak ada kegiatan lain makanya memilih untuk kongkow. Walaupun dunia dari masing-masing pribadi berbeda. Ada yang jadi marketing,karyawan,pengusaha,kontraktor,dan lain sebagainya. Datang hanya untuk membuang waktu,sekedar berbasa-basi. Ada yang sudah menikah,mungkin hanya mengusir kebosanan dari sebuah rutinitas.
Mungkin saya merasa sudah saatnya untuk menempuh jalan masing-masing,karena dunia yang terus bergerak maju,menuntut sebuah perubahan seorang individu. Tren anak muda yang sedang mencari jati diri telah lenyap dari pikiran saya. Digantikan waktu untuk berkarya,menjadi pribadi yang produktif. Semoga di tahun baru ini semuanya dapat terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar