Senin, 03 Februari 2014

Review Buku : Stalking Indonesia by Margareta Astaman

Stalking Indonesia

     Anda pengemar traveling di kepulauan Indonesia dan juga karya Margareta Astaman? Maka buku ini wajib dibeli.Buku setebal 200 halaman ini saya habiskan dalam kurun waktu 4 jam tanpa jeda.
     Secara personal bagi saya pengemar karya Margareta sedikit banyak merasa terkejut dengan penulisan di Stalking Indonesia. Tereduksinya rasa "nyinyir" seperti yang tertuang di 3 buku sebelumnya (After Orchad,Excuse Moi,Fresh Graduate Boss) menjadi penyebabnya.
     Buku ini dalam penulisannya lebih berkesan ia telah berdamai dengan dirinya sendiri(atau mungkin agar pembaca merasa lebih nyaman membaca tulisannya?) Walau saya menyukai karyanya yang terdahulu yang terasa sangat nyinyir,menohok dan to the point..Digantikan dengan banyaknya renungan untuk direnungkan bersama,kegundahan Margareta tentang Indonesia itu sendiri melalui note yang tersebar di halaman-halaman buku ini.
     "Ketulusan memberi bukan ciri khas daerah yang sudah mengenal komersialisasi." Salah satu catatan yang membekas di hati.  Buku ini adalah cerminan dari perenungan seorang Margareta Astaman yang saya katakan otentik.
     Buku ini menceritakan sisi lain Indonesia dari kacamata personal ketika ia melakukan perjalanan. Banyak hal kritis yang dituangkan di dalam buku ini. Karikatur hitam putih di tiap buku karya Margie kini digantikan dengan karikatur berwarna hijau yang menawan,menambah daya tarik buku ini.
     Seperti yang ia tulis bagian belakang bukunya. Jika anda mencari panduan lengkap bagaimana ke tujuan wisata tersebut silahkan baca Lonely Planet,bukan buku ini. Kalau begitu jika jalan-jalan ke toko buku mencari buku ini masuk rak kategori traveling ataukah pengembangan diri?
     Akhir kata beli saja,tak akan rugi,buku ini menambah wawasan dalam berpikir secara keseluruhan, baik dalam sisi kemanusiaan maupun tata cara untuk berwisata di Indonesia. Cukup dengan harga Rp.63.000,00 buku ini sudah bisa anda bawa pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar