Antrian untuk membeli |
Saya belum pernah mencobanya karena antriannya sudah bikin niat untuk membeli memudar. Jika diibaratkan,pasien kelaparan keburu meninggal karena antriannya. Tapi pembelinya tak pernah surut ketika setiap kali saya melewati jalan ini.
Apa yang membuatnya unik? Menurut beberapa teman saya,harganya terjangkau,mulai dari 9.000 rupiah,dan sensasi pedasnya yang benar-benar pedas.Mulai dari level angel (tanpa cabai) lv 1 cabai 12,lv 2 cabai 25,lv 3 cabai 35 dan seterusnya.Pertanyaan saya tahu dari mana cabainya 12,25,35 ? Apakah yang melayani menghitungnya? Kan tidak mungkin.Yang harus dipuji trik marketingnya karena uniknya barang yang dijual.
Saya pun iseng berpikir cabai sebegitu banyaknya apakah menguntungkan,jika harga cabai melambung tinggi? Lambung pun pasti disiksa dengan rasa pedas berlebihan.
Kelakar teman saya,"kalau rumah makan ramai dan antri panjang seperti tidak ada tempat makan yang lain saja,tapi kalau sepi,pasti tidak enak,buktinya tidak ada pembelinya,dan bahan bakunya pasti tidak segar,bekas yang kemarin-kemarin yang tidak laku keluar masuk kulkas ."
Ribet kan hanya untuk makan semangkuk mie harus berpikir rumit seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar