Hasil menabrak bemper belakang truk |
Pernah mendengar pepatah mengatakan keledai pun tidak akan jatuh ke lubang yang sama untuk yang kedua kalinya? Beberapa manusia terkadang bisa jatuh ke lubang yang sama berkali-kali. Itu kenyataan.
Karyawan saya berumur 21 tahun baru saja mengalami kecelakaan.Hal yang wajar jika itu terjadi, maklum anak muda,darahnya menggelora,masih mencari jati diri dan pujian. Tapi ini adalah kecelakaan yang kedua kali dalam tahun ini. Bayangkan,baru menginjak bulan Maret sudah dua kali kecelakaan. Kecelakaan yang sama parahnya.
Kecelakaan pertama karena merayakan tahun baru,mengikuti konvoi,arak-arakan dan bikin macet jalanan. Dibubarkan polisi,dan akhirnya mencoba melarikan diri dari polisi karena sepedanya hendak disita,terjerembab karena menghindari polisi,sepeda motor dan pengendara sama-sama jatuh, pengendara tidak mengalami cacat,hanya luka yang menganga cukup banyak di badan.Sepeda motornya baret-baret.
Kecelakaan kedua sama saja,bertabrakan dengan keras,bagian depan motor pecah,sedangkan pengendara mencintai tanah air dengan mencium aspal jalanan dilakoni kembali. Apakah dengan kejadian pertama tidak cukup untuk memberi pelajaran yang berharga? Harus diulangi berapa kali sampai merasa jera? Hanya dia yang bisa menjawabnya.
Penampilannya menipu. Jarang berbicara,kalau bicara suaranya kalem,cara berjalannya santai,tidak terburu buru dan tanpa tenaga.Ketika berkendara lain cerita. Hati orang tak ada yang tahu bukan? Hanya Tuhan dan dia sendiri yang tahu,apa yang ada di benak masing-masing orang.
Ada yang berkata kendaraannya tidak jodoh dengan pemiliknya. Dalam hati saya tertawa, sepeda motor itu benda mati,semua tergantung yang menungganginya. Kalau pengemudinya ugal-ugalan tidak bakal berjodoh dengan semua kendaraan kalau begitu.
Jika ada kecelakaan yang ketiga dalam tahun ini pada orang yang sama,maka saya akan meyakinkan diri,bahwa manusia itu lebih dungu daripada keledai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar