Menanggapi tulisan saya yang termuat di
http://edukasi.kompasiana.com/2014/03/09/adakah-hukum-bagi-orang-yang-mencopy-mentah-mentah-karya-seseorang-640302.html. Dodi Hendriyanto menuliskan surat permohonan maaf sebagai berikut.
Asslammualaikum Wr Wb
Kepada Yth Bapak christian
di Tempat
SALAM SEJAHTERAH
Pertama-tama
saya memperkenalkan diri, nama saya dodi hendriyanto. Saya barusan
mendapatkan tembusan dari tribun tentang keberatan Bapak Bambang
terhadao tulisan resensi buku Langkah Sejuta Suluh.
Saya meminta maaf sebesar-sebasarnya kepada Bapak Cristian atas
kehilafan saya ini. Jika boleh saya menceritakan sedikit kronologis
sehingga tulisan tersebut saya buat. Kebetulan buku tersebut diserahkan
Toko Buku Gramedia Bangka kepada kami hari jumat sore, untuk diterbitkan
resensinya edisi Minggu (9/3). Saya sebenarnya sempat membaca buku
tersebut, namun karena saya merasa tidak akan bisa membacanya sampai
habis, sementara resensi harus selesai sabtu. Maka saya mencoba mencari
resensi di internet. Sebenarnya beberapa resesni buku tersebut saya
sempat lihat. Namun setelah melihat tulisan Bapak Cristian tersebut,
yang saya pikir lebih tepat dan mampu mewakili isi buku setebal lebih
dari 500 halaman tersebut. Dengan pertimbangan itulah maka, saya
mengutif tulisan Bapak Cristian tersebut. Sekali lagi sya mohon maaf
atas kehilafan saya ini. Saya berharap Bapak Crsitian bisa memakluminya.
Hormat saya
Dodi Hendriyanto
Saya tidak akan memperpanjang masalah tersebut. Toh hal tersebut sudah terjadi,dan saya pun bukan penulis profesional,maupun seorang jurnalis yang lebih mengerti etika dalam menulis.
Ini adalah balasan email saya kepada Dodi.
"Permintaan maaf anda saya terima,semoga menjadi pembelajaran bagi anda
dikemudian hari. Karena anda bekerja di dunia jurnalistik semestinya
mengerti etika
dalam mengutip. Tidak bisa main comot,tanpa menghargai orang yang
menciptakan tulisan tersebut."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar