Senin, 24 Maret 2014

Mie Instan,Makanan Keseharian Masyarakat ?



Mie instan,sawi,nasi putih beserta suwiran ayam




     Mie instan,siapa yang tidak menyukainya? Tiap hari saya menyaksikan karyawan saya memakannya.Bukan maksud menggurui, tapi apa yang di benak mereka ketika makan itu mie terus menerus. Bukan hak saya untuk mencelanya.Toh saya juga terkadang menyantapnya.
     Bukankah makan mie itu tidak menyehatkan bila terus menerus dikonsumsi. Bolehlah untup menyantapnya seminggu sekali atau dua kali. Tapi ini hampir setiap hari. Mungkin mereka bermaksud berhemat, apa tidak ada opsi lain? Dengan modal 1500 rupiah, sudah kenyang, apalagi ditambah nasi putih cukuplah.
     Ataukah karena keterbatasan waktu? Masak mie instan cukup 5 menit. Belinya pun tidak sukar. Tinggal melangkah ke warung atau minimarket terdekat.Dibandingkan pergi ke pasar, harus pergi pagi-pagi, memilih apa yang dibeli,menawar, beli bahan mentah saja bisa memakan waktu 1 jam. Belum lagi mengolah makanan hingga menjadi matang. Makin lamalah prosesnya.
     Siapa juga saya yang mengajari, toh itu pilihan mereka. Bagi yang memiliki uang mudah saja, beli ke restoran atau istri di rumah memasak, itulah harapan kehidupan yang ideal, tapi semua tetap butuh diperjungkan. apa mau dikata, uang lebih penting dari kesehatan, ada uang bisa beli obat, sehat tak memiliki uang pun menyedihkan.Padahal di dalam mie instan terkadung MSG dan garam yang cukup tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar