Perlukah apresiasi dalam berkarya?Ketika tulisan saya dimuat di surat kabar,pujian maupun kritikan masuk ,Menurut saya apresiasi sangat diperlukan,agar semangat untuk menulis tetap berkobar-kobar.
Ada yang bilang di Indonesia tulisan itu kurang diminati dan dihargai,dibandingkan dengan luar negeri tetapi bukankah salah satu tugas penulis adalah membuat seseorang memiliki niat baca melalui tulisan yang menarik?
Jika indikator apresiasi penulis adalah uang,lebih baik jangan menjadi penulis,pengusaha lebih terjamin keuangannya.Buku andai best seller membuat isi dompet tebal. Kalau tidak laku?Bakal tergeletak di gudang penerbitan,usang,lapuk,dan menguning.
Dahulu tulisan dibuat untuk menambah wawasan,memberikan opini,hanya kini kemasan harus dibuat semakin menarik,seperti makanan. dihias,sedap dipandang mata,proses yang memakan waktu lama.Memang susah menilainya. Apa bedanya nasi goreng kaki lima dengan nasi goreng bintang lima? Bahan sama hanya kemasan yang berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar