Rabu, 08 Januari 2014

Catatan Untuk Sahabat

     Baru saja selesai membaca tulisan sahabat saya mengenai problematika yang terjadi dalam berkeluarga dan pekerjaan.Silahkan dibaca di sini. https://www.facebook.com/notes/san-san-tjahaya/berjalan-bersama-tuhan-yang-mencukupkan/10152104674611928 .Ia memaparkan apa yang ia alami dalam iman dan kepercayaannya. Cukup terkejut juga akan kejujurannya. Tidak semua orang berani mengakui akan permasalahan yang terjadi dalam kehidupannya. Banyak orang ingin tampak kuat dari luar tetapi sebenarnya rapuh di dalam.
     Sahabat saya tinggal di Bandung. Tahun 2005 adalah awal perkenalan saya terhadap suaminya.Saya melihat dari luar bahwa keluarga tersebut cukup mapan.Harap diingat,manusia menilai hanya apa yang nampak dari luar(superficial).Memiliki toko di kawasan Kalipah Apo,bagi orang Bandung,wilayah ini adalah wilayah perbelanjaan dalam skala grosir,harga dijamin murah. Dan ketahuilah apabila membahas grosir maka pertempuran yang disajikan di depan mata adalah banting-bantingan harga. Pemenangnya adalah yang memiliki kapitalisme besar.
     Saya ingin mendalami  mengapa ia berani mengutarakan hal tersebut? Akan ada banyak perdebatan,gunjingan, atau gosip yang beredar. Tapi itu hanya berlaku bagi mereka yang menyikapi hal tersebut secara kekanak-kanakan. Tiap manusia pasti menghadapi masalah. Itulah nikmatnya kehidupan.Dari perspektif saya,ia mengungkapkan hal tersebut untuk menunjukkan bahwa manusia itu lemah,membutuhkan sandaran yang kuat,kecuali atheis,yang hanya bersandar pada dirinya sendiri.
     Pernyataan yang ia tulis menunjukkan bahwa ia memiliki keberanian untuk jujur dan apa adanya. Bukan meminta belas kasihan tetapi menunjukan ketegaran. Saya mencoba mendukung melalui tulisan ini. Ada yang mendukung melalui doa,mungkin nantinya ada yang mendukung dengan finansial? Hakikat kita sebagai manusia adalah untuk mendengar,membantu semampu kita. Saya rasa bukan untuk mempergunjingkan kelemahan melainkan mengangkat seseorang ketika dalam masalah.Bukankah itu gunanya sahabat?
     Sosoknya yang introvert semakin mendukung ketidakpercayaan saya akan statementnya. Tapi media tulisan adalah media yang ia sukai. Saya pun sedikit banyak terpengaruh akan tulisannya. Jadi bagi saya adalah wajar ketika menuangkan pemikirannya kedalam sebuah tulisan. Bahkan awal saya tertarik menulis dikarenakan membaca note-note yang ia miliki di facebook.
     Saya tidak ingat bagaimana saya mengenal lebih dalam secara personal dengannya,ketika saya berusaha mengingat-ingat faktor apa yang merekatkan,ternyata ada satu hal. Buku.Di rumahnya ada koleksi buku-buku yang menarik perhatian saya,boleh dikatakan buku-buku terbitan tahun 1980-1990an,jaman dimana karya Enid Blyton,Stefan Wolf merajai toko buku dan perpustakaan sekolah,tersusun rapi di rak buku rumahnya. Sebagai penggila buku semenjak kecil,saya jadi memiliki keterikatan secara tidak kasat mata terhadap pemilik buku tersebut.(Berharap diperbolehkan pinjam semua koleksinya untuk bisa dibaca ulang,he...he...he).Kalau masih tinggal di Bandung mungkin saya akan rajin datang ke rumahnya.
     Masa lalu adalah rekam jejak apa yang telah kita lalui,dahulu yang tampaknya mustahil tetapi ketika terlampaui mampu membuat kita tersenyum. Setiap orang memiliki masa kekelaman tersendiri,bahkan "rumor" di Bandung yang mengatakan saya telah sukses itupun hanya superficial. Walau dibandingkan dengan perkenalan awal di tahun 2005,saya memperoleh perkembangan yang cukup baik,walau saya belum sanggup menceritakan apa saja yang telah saya lalui layaknya sahabat saya ini.

Catatan ini dibuat untuk San-San Tjahaya. Teman pengila buku,pemberi saran,dan penyemangat untuk terus menulis dan berkontribusi.
Catatan terakhir,modal besar atau simpanan dana dingin tidak diperlukan apabila menjadi seorang penulis,yang diperlukan hanya mengeluarkan apa yang ada di benak :p

2 komentar:

  1. Waduhhh... Thanks yah christ buat dukungannya :) g tuh kaya punya adik di surabaya. Oh iya, you're always welcomed in my home, elu boleh pinjem semua buku g, boleh nginep, boleh minta makan, boleh minta duit (kalo g lg punya, hehehe...). Percaya deh, elu tuh udh bertumbuh luar biasa bgt dibandingin sama christ yg g kenal di bdg dulu. Kunci menulis otentik? Pemulihan bersama dgn Tuhan. Pasca pemulihan g percaya setiap kejadian dlm hidup g, termasuk tulisan g, adalah sarana buat menjadi berkat. Ada amin? ;)

    BalasHapus