Rabu, 15 Januari 2014

Mau ?

Buih dari minyak goreng yang panas...
     Apa yang anda pikirkan ketika melihat foto diatas? Jijik,biasa saja atau melihatnya saja pun tak sudi? Mungkin anda sering melihat di rumah makan kaki lima atau depot pinggir jalan hal seperti ini.
    Sekedar untuk pengetahuan bahwa minyak goreng yang berbuih seperti yang diatas adalah minyak yang telah rusak. Untuk menjaga kesehatan,minyak goreng sebaiknya digunakan maksimal empat kali penggorengan. Setelah itu harusnya dibuang.
     Rasanya hampir semua pedagang kaki lima pengorengannya seperti gambar di atas. Mereka tidak mengganti minyak. Bayangkan saja berapa liter minyak yang harus digunakan untuk mengisi penuh penggorengan. Dan jika disuruh melakukan 4 kali penggorengan kemudian dibuang berapa banyak uang yang harus dibuang?
     Dilihat dari sisi ekonomi hal tersebut tidak menguntungkan. Bayangkan pedagang gorengan yang menjual per biji hanya seribu rupiah,berapa keuntungan yang bisa mereka dapatkan jika melakukan tersebut.
     Lain cerita dibandingkan dengan restoran cepat saji yang benar-benar menjaga kualitas makanannya. Waralaba pun memiliki SOP(Standart Operational Prosedure) untuk penggunaan minyak gorengnya. Ada harga ada kualitas itu kesimpulan saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar