Baru saja selesai membaca artikel tentang kelakuan tamu hotel asal Indonesia. Silahkan baca link nya disini.http://travel.detik.com/read/2013/12/10/185201/2438143/1382/75-turis-indonesia-suka-ambil-barang-dari-kamar-hotel?991104topnews
Sebagai seorang turis,saya juga suka mengambil beberapa hal,seperti kopi sachet yang disediakan,sandal,bolpoin maupun kertas note yang ada di meja untuk dijadikan kenang-kenangan.Peralatan mandi hanya sabun dan shampo (penyakit tidak mau rugi yang kronis).
Saya tidak tahu apakah mengambil barang-barang yang disediakan hotel merupakan suatu pelanggaran disebabkan saya tidak membaca peraturan hotel. Yang pasti saya diberi pemahaman bahwa kalau di hotel semua dapat diambil untuk kenang-kenangan. Sumbernya? Siapa lagi kalau bukan dari lingkungan keluarga,saudara,ataupun teman.Akibatnya pemahaman itu yang saya pegang hingga sekarang.
Ketika saya membaca artikel tersebut,maka saya berpikir ulang,apakah tindakan itu salah? Jika tidak diizinkan bukankah tamu harus diberi pemahaman? Walaupun sepele,pihak hotel pasti mempunyai budget tertentu untuk menyediakan peralatan-peralatan yang diambil para tamu setiap harinya.
Sekarang,ketika saya berkunjung ke hotel-hotel baik bintang 3 keatas,banyak barang yang penempatannya paten. Seperti gantungan baju,lokasinya dipatenkan tidak bisa dilepas. Untuk bohlam,atau baterai remote tidak pernah terlintas dikepala saya untuk mengambilnya.
Untuk TV,secara nalar manusia seharusnya tidak ada orang yang berhak mengambilnya. Bayangkan saja menginap di hotel yang per malamnya anggap saja 1 juta rupiah,hendak mengambil TV LCD yang harganya diatas satu juta kan tidak masuk akal.Toh sekarang TV dipaten penempatannya di tembok.
Dari artikel tersebut membuktikan bahwa kemanapun kita traveling,kita tidak hanya membawa nama sendiri tetapi juga membawa nama negara. Jadi mari kita menjaga sikap kita untuk menjaga nama negara kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar